Peran UMKM Jogja dalam Perekonomian Lokal dan Nasional memang tidak bisa dianggap remeh. UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah memiliki kontribusi yang sangat besar dalam menggerakkan roda perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Menurut data dari Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM di Yogyakarta menyumbang sekitar 60% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM Jogja dalam menghidupkan perekonomian lokal.
Selain itu, UMKM Jogja juga memiliki dampak yang cukup signifikan pada perekonomian nasional. Menurut Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah, UMKM berperan penting dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran. “UMKM memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lapangan kerja, terutama bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil,” ujar Piter.
Tidak hanya itu, UMKM Jogja juga menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan di tengah krisis ekonomi, seperti yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Menurut data dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) DIY, sebagian besar UMKM di Jogja mampu bertahan dan bahkan berkembang di tengah pandemi ini. Hal ini menunjukkan ketangguhan UMKM Jogja dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Namun, meskipun memiliki peran yang sangat penting, UMKM Jogja juga masih menghadapi berbagai tantangan, seperti masalah akses modal, pemasaran, dan teknologi. Menurut Ketua Asosiasi UMKM Yogyakarta, Budi Santoso, pemerintah perlu memberikan dukungan yang lebih besar kepada UMKM, terutama dalam hal pembiayaan dan pelatihan keterampilan. “Dengan dukungan yang cukup, UMKM Jogja akan semakin mampu bersaing di pasar lokal maupun nasional,” ujar Budi.
Dengan begitu, tidak bisa dipungkiri bahwa Peran UMKM Jogja dalam Perekonomian Lokal dan Nasional sangatlah vital. Diperlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha untuk terus mendukung perkembangan UMKM agar dapat terus menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.